'Kebaikan' itu dimulai dari 'Belajar Aqidah'
Berkata Syaikh Muhammad Aman al Jami rahimahullahu:
Barang siapa yang dikehendaki Allah dengan kebaikan, niscaya Allah akan faqihkan dia terhadap agamanya.
Maknanya adalah memahami dengan pemahaman yang shahih terhadap agama Allah.
Tentunya MEMULAI DENGAN MEMPELAJARI AQIDAH, kemudian mempelajari hal ibadah dan muamalah, serta perkara lainnya dari perkara-perkara diniyah.
Sedikit sekali orang yang diberikan petunjuk dalam membedakan antara syirik dan tauhid, juga antara bidah dan sunnah, kecuali siapa-siapa yang memang telah Allah berikan taufiq untuk berjalan di atas manhaj salaf dari firqah an najiyah.
(Silahkan lihat Syarah al Qawa'idul Arba'-Syaikh Muhammad Aman al Jami, hal. 35-36, cet. Dar Annashihah).
Berkata Syaikh Muhammad Aman al Jami rahimahullahu:
Barang siapa yang dikehendaki Allah dengan kebaikan, niscaya Allah akan faqihkan dia terhadap agamanya.
Maknanya adalah memahami dengan pemahaman yang shahih terhadap agama Allah.
Tentunya MEMULAI DENGAN MEMPELAJARI AQIDAH, kemudian mempelajari hal ibadah dan muamalah, serta perkara lainnya dari perkara-perkara diniyah.
Sedikit sekali orang yang diberikan petunjuk dalam membedakan antara syirik dan tauhid, juga antara bidah dan sunnah, kecuali siapa-siapa yang memang telah Allah berikan taufiq untuk berjalan di atas manhaj salaf dari firqah an najiyah.
(Silahkan lihat Syarah al Qawa'idul Arba'-Syaikh Muhammad Aman al Jami, hal. 35-36, cet. Dar Annashihah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar