Ada seorang yang melihat Al Ahnaf ibn Qais rahimahullah sudah tua akan tetapi masih suka berpuasa dan menjaga shalat malam, dia pun memberi masukan kepada beliau, "Sesungguhnya engkau telah tua, dan puasa membuat badanmu lemah."
Maka al Ahnaf menjawab, "Sesungguhnya aku sedang mempersiapkan diri untuk sebuah safar yang panjang (ke negeri akhirat)."
Subhanallah, jawaban yang sungguh ringkas, tapi mengena bagi orang-orang yang mau berpikir.
Siang dan malam beribadah kepada Allah karena berharap selamat di negeri akhirat. Tiada yang lain.
Itulah keikhlasan!
Lalu, bagaimana dengan kita?
Sepertinya kita adalah orang yang sedikit ibadah, itu pun perlu dikoreksi lagi apakah yang sedikit itu untuk akhirat (ikhlas karena Allah) ataukah untuk dunia.
Nastaghfirullah..
(Kisah Al Ahnaf bisa dilihat di Siyar A'lamun Nubala-Imam adz Dzahabi, jil. 4, hal. 91, cet. Muassasah ar Risalah, Beirut 1991)
Maka al Ahnaf menjawab, "Sesungguhnya aku sedang mempersiapkan diri untuk sebuah safar yang panjang (ke negeri akhirat)."
Subhanallah, jawaban yang sungguh ringkas, tapi mengena bagi orang-orang yang mau berpikir.
Siang dan malam beribadah kepada Allah karena berharap selamat di negeri akhirat. Tiada yang lain.
Itulah keikhlasan!
Lalu, bagaimana dengan kita?
Sepertinya kita adalah orang yang sedikit ibadah, itu pun perlu dikoreksi lagi apakah yang sedikit itu untuk akhirat (ikhlas karena Allah) ataukah untuk dunia.
Nastaghfirullah..
(Kisah Al Ahnaf bisa dilihat di Siyar A'lamun Nubala-Imam adz Dzahabi, jil. 4, hal. 91, cet. Muassasah ar Risalah, Beirut 1991)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar