إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُولَٰئِكَهُمُ الْمُفْلِحُون
Artinya: "َHanya saja jawaban orang-orang mukmin itu bila diseru kepada Allah dan rasul-Nya agar dihukumi di antara mereka (ketika berselisih diputuskan dengan hukum syariat), ucapan mereka adalah: "Kami mendengar dan kami taat". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."
(QS. An Nuur: 51)
Berkata Syaikh Rabi ibn Hadi al Madkhali hafizhahullahu, "Dengan ini (menunjukkan) sebuah ruh yang baik adalah ruh yang menerima (keputusan) karena Allah.
Sebuah ruh yang bersegera untuk taat kepada Allah dan taat kepada rasul-Nya.
Orang-orang pertama yang melakukan ketaatanlah adalah orang-orang yang pantas untuk memetik janji Allah sebagai orang-orang yang beruntung.
Tiada keberuntungan dan tiada kebahagiaan bagi manusia di dunia ini seluruhnya kecuali dengan:
1. Membenarkan rasul shallallahu alaihi wasallam
2. Mengikutinya
3. Menerima dakwahnya
4. Tunduk patuh kepada perintahnya alaihish shalawatu wassalam."
(Syumuliyatu wa Kamalur Risalah al Muhammadiyyah-Syaikh Rabi al Madkhali, hal. 11, cet. Miratsun Nabawi 2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar