Selasa, 31 Oktober 2017

Terjemah Al Hadits, wa Makanatuhu fit Tasyri al Islami-Syaikh Muhammad Khalil Harras 6

Syaikh Muhammad Khalil Harras rahimahullah berkata, "Di masa-masa akhir periode pertama hijriyah banyak didapati para tabiin, maka Al khalifah ar Rasyid Umar ibn Abdil Aziz rahimahullah memerintahkan mereka untuk menyusun sunnah-sunnah dan beliau menulis kepada para ulama di segenap penjuru, "Lihatlah segala apa yang telah kalian miliki (dari sunnah-sunnah dan atsar-atsar) kemudian tulislah menjadi satu, karena aku takut akan tersia-siakan ilmu sedangkan ulama akan pergi (wafat)." (Fathul Bari 1/204)

Maka banyak dari kalangan tabiin merealisasikan (perintah tersebut).

Kemudian munculah Imam negeri hijrah, Malik ibn Anas menyusun kitab Al Muwaththa dengan pengarahan dari khalifah al abbasiyyah Abu Jafar al Manshur agar di dalam kitab tersebut dimuat (hadits dan atsar) yang terpilih dengan penuh kecermatan. Imam Malik tidaklah meriwayatkan kecuali memang dari orang-oarng yang dikenal dhabt (kredibilitas) dan kemutkinannya (tajamnya hafalan), beliau berkata, "Sungguh, aku telah menemui sebanyak tujuh puluh syaikh yang berada di masjid rasulullah (masjidil haram) dan sesungguhnya satu-satu dari mereka niscaya akan amanah ketika diberikan titipan harta, akan tetapi aku tidak meriwayatkan sesuatu apapun dari mereka karena mereka bukankah orang yang ahli terhadap ilmu (hadits) ini." (Ad Dibajul Mazhab 1/21).

Adalah Kitab Al Muwaththa inilah yang merupakan kitab pertama kali yang menyusun khusus tentang hadits-hadits dan kebanyakan dari riwayat-riwayatnya berasal dari pembesar-pembesar tabiin semisal Az Zuhri, Salim ibn Abdillah ibn Umar, Nafi maula ibnu Umar dan Al Qasim ibn Muhammad ibn Abi Bakr dan yang selain dari mereka."

Sumber
Al Hadits, wa Makanatuhu fit Tasyri al Islami-Syaikh Muhammad Khalil Harras, hal. 27, cet. Darul Istiqamah 2010

#terjemah_alhadits_khalil_harras

Tidak ada komentar: