Minggu, 24 Desember 2017

Sampai Berjalan pun, Harus Diperhatikan!


عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدٍ الْقَارِيِّ ، قَالَ : رَآنِي عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ وَأَنَا أَمْشِي ، إِلَى جَنْبِ أَبِي فَقَالَ : " لا تَمْشِ إِلَى جَنْبِ أَبِيكَ ، إِنَّمَا يَنْبَغِي لَكَ أَنْ تَمْشِيَ وَرَاءَهُ " ، قَالَ : فَإِنِّي أَتَوَكُّأُ عَلَى يَدِهِ , قَالَ : " فَهَاهُ " .
(البر والصلة للمروزي رقم الحديث: 23)

Abdurrahman ibn Muhammad ibn Abdil Qari rahimahullah berkata, "Umar ibn Abdil Aziz rahimahullah melihatku berjalan di samping ayahku, lalu beliau berkata, "Janganlah engkau berjalan di samping ayahmu, yang pantas kau ini hanya boleh berjalan di belakangnya!."

Aku pun menerangkan, "Sesungguhnya aku (melakukan hal ini karena) menjadi tumpuan tangan ayahku."

Maka beliau berkata, "Kalau begitu lakukanlah!"

(Al Bir wash Shilah-Imam al Marwazi, atsar no 23)

Tidak ada komentar: