Sabtu, 19 Januari 2019

Empat Orang yang Dilaknat Allah


Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

لَعَنَ اللهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللهِ، َلَعَنَ اللهُ مَنْ غَيَّرَ مَنَارَ الْأَرْضِ، لَعَنَ اللهُ مَنْ لَعَنَ وَالِدَهُ، َلَعَنَ اللهُ مَنْ آوَى مُحْدِثًا

Artinya:
"Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah, Allah melaknat orang memindah tanda jalan, Allah melaknat orang yang melaknat kedua orang tuanya, Allah melaknat orang yang ridha/diam terhadap kebidahan." (HR. Bukhari dalam Al Adabul Mufrad dan Muslim).

Sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam,

لَعَنَ اللهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللهِ،
"Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah"

Yakni menyembelih untuk dipersembahkan kepada monumen-monumen dalam rangka mencari barakah, berharap selamat atau bisa menolak bencana/bala.


Sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam,

َلَعَنَ اللهُ مَنْ غَيَّرَ مَنَارَ الْأَرْضِ
"Allah melaknat orang memindah tanda jalan"

Yakni memindah tanda-tanda yang membatasi antara batas tanah atau urusan kepemilikan seseorang.


Sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam,

لَعَنَ اللهُ مَنْ لَعَنَ وَالِدَهُ
"Allah melaknat orang yang melaknat kedua orang tuanya"

Yakni ketika ada seorang yang melaknat orang tua temannya, sehingga temannya membalas dengan melaknat orang tua dirinya, maka jadilah dia seakan telah melaknat kedua orang tuanya sendiri.


Sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam,

َلَعَنَ اللهُ مَنْ آوَى مُحْدِثًا
"Allah melaknat orang yang ridha/diam terhadap kebidahan."

Yakni menyembunyikan pelaku dosa, membelanya atau menebus denda bagi pelaku dosa sehingga dia lolos dari hukuman, seperti pembuat khamr (miras) atau penipu. Di zaman sekarang termasuk juga dalam hukum ini adalah pemikiran-pemikiran sesat, seorang tidak boleh diam terhadap hal ini (mesti dibantah).

(Untuk lebih jelasnya silahkan lihat Aunul Ahadish Shamad-Syaikh Zaid al Madkhali, hal. 41-42, cet. Darul Mirats an Nabawi 2015)

Tidak ada komentar: