Sabtu, 19 Januari 2019

Seorang Alim Bukan Jebolan dari Membaca Kitab atau Dengar Rekaman Saja tanpa Talaqqi



Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullahu ta'ala berkata, "Wajib atas kalian wahai para pemuda untuk mengarahkan diri kepada thalabul ilmi, dan hendaknya bertalaqqi (duduk bermajelis) dengan orang yang dikenal dan sebagai ahlinya akan ilmu.

Jangan engkau cukupkan hanya dengan membaca kitab-kitab atau mendengar rekaman-rekaman kajian, karena sebagian orang mengambil metode yang seperti ini di dalam belajarnya.

Salah seorang dari mereka membaca kitab-kitab atau mendengarkan rekaman-rekaman kajian dan dia berkata, "Saya telah mengambil ilmu dari Fulan melalui kitab-kitabnya atau dari rekaman kajian-kajiannya."

Ini adalah kesalahan yang besar!

Ilmu itu diambil langsung dari (hasil talaqqi) ulama, adapun kitab-kitab itu hanyalah sebagai penolong dan sarana yang dapat membantu engkau dalam berhubungan dengan orang yang alim, bisa bertanya kepadanya, minta penjelasan dan keterangan, sehingga dengan itu akan terang mana yang benar dari yang salah.

Contoh dari permasalahan ini, misalnya engkau ingin belajar tentang ilmu kedokteran, apakah engkau hanya membaca buku-buku kedokteran saja kemudian engkau buka praktek pengobatan. Engkau pun lalu mengobati manusia dengan bermodalkan membaca saja buku-buku tentang kedokteran.

Maka engkau akan bisa membunuh banyak manusia dengan metode ini karena engkau bukan seorang dokter, engkau hanyalah seorang yang mengaku-ngaku sebagai dokter..."

(Taujihatu Muhimmah ila Syababil Ummah-Syaikh Shalih Fauzan, dinukil dari Rasail Ulamais Sunnah ila Syababil Ummah, hal. 17, cet. Darul Miratsin Nabawi 2015).

Tidak ada komentar: