Label
Faidah Ringan Seputar Akhlak
(300)
Faidah Ringan Seputar Ilmu
(195)
Faidah Ringan Seputar Akidah
(111)
Faidah Ringan Seputar Ibadah
(107)
Faidah Ringan Seputar Manhaj
(94)
Faidah Ringan Seputar Fikih Ibadah
(71)
Faidah Ringan Seputar Keluarga
(56)
Hatiku Berbisik
(52)
Faidah Ringan Seputar Kisah
(38)
Faidah Ringan Seputar Ramadhan
(26)
Faidah Ringan Seputar Rijal
(25)
kajian remaja
(15)
Faidah Ringan Seputar Al Qur'an
(12)
Faidah Taklim
(12)
kajian akhlak
(12)
Petikan Faidah Hadits
(11)
Faidah Ringan Riyadhush Shalihin
(8)
Faidah Ringan Seputar Sirah Nabi
(8)
kajian hati
(8)
Faidah Ringan Seputar Hati
(7)
wa Makanatuhu fit Tasyri al Islami
(6)
info kajian
(5)
Doa
(4)
Info Buku dan Kitab
(4)
Faidah Ringan Hadits Arbain
(2)
Faidah Ringan Hadits Kitabul Jami
(2)
Terjemah Mukhtashar Sirah Rasul
(2)
BUKU TAMU
(1)
download kitab pdf
(1)
Sabtu, 19 Januari 2019
Duka di Nusantara
Gempa, tsunami, likuifaksi, banjir, longsor dan sejumlah bencana alam lainnya, sejatinya adalah teguran dari Allah ta'ala sang pencipta, pemilik, dan pengatur bumi dan langit. Semestinya ini menjadi pelajaran, bahwa Allah ta'ala adalah Dzat yang Maha Besar dan Maha Kuasa. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita tidak mempersembahkan satu bentuk ibadah apapun kecuali hanya kepada Allah ta'ala saja.
Di antara ibadah yang harus dipersembahkan hanya kepada Allah saja adalah ibadah menyembelih. Sebagai seorang muslim yang baik hendaknya dia menyadari bahwa menyembelih itu tidak boleh diberikan atau disajikan kepada makhluk-makhluk Allah seperti: gunung, laut, pepohonan, tempat keramat dan sebagainya. Jika ini dilanggar maka Allah ta'ala akan murka dan Allah ta'ala berhak mengazab, Allah ta'ala berfirman,
قُلْ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Artinya:
“Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam.”
(Al An’am:162)
Dan hadits nabi shallallahu alaihi wasallam,
وعن طارق بن شهاب، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: (دخل الجنة رجل في ذباب، ودخل النار رجل في ذباب)
قالوا: وكيف ذلك يا رسول الله؟!
قال: (مر رجلان على قوم لهم صنم لا يجوزه أحد حتى يقرب له شيئاً، فقالوا لأحدهما قرب قال: ليس عندي شيء أقرب قالوا له: قرب ولو ذباباً، فقرب ذباباً، فخلوا سبيله، فدخل النار، وقالوا للآخر: قرب، فقال: ما كنت لأقرب لأحد شيئاً دون الله عز وجل، فضربوا عنقه فدخل الجنة) [رواه أحمد].
Dari Thariq bin Syihab, (menuturkan) bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Ada seorang lelaki yang masuk surga dikarenakan seekor lalat dan ada pula seorang lelaki lainnya yang masuk neraka dikarenakan lalat.”
Mereka (para sahabat) bertanya, “Bagaimana itu bisa terjadi wahai Rasulullah ?”
Beliau menjawab, “Ada dua orang lelaki yang melewati daerah suatu kaum yang memiliki berhala. Tidak boleh seorangpun yang ingin melewati daerah itu melainkan dia harus menyembelih sesajian untuk dipersembahkan kepada berhala tersebut.
Mereka pun mengatakan kepada salah satu di antara dua lelaki itu, “Menyembelihlah.” Maka dia menjawab, “Aku tidak punya apa-apa untuk disembelih.”
Maka mereka mengatakan, “menyembelihlah, walaupun hanya dengan seekor lalat.”
Maka dia pun menyembelih dengan seekor lalat, sehingga mereka pun memperbolehkan dia untuk lewat dan meneruskan perjalanan, maka krena sebab itulah dia masuk neraka.
Dan mereka juga mengatakan kepada orang yang satunya, “Menyembelihlah.”
Dia menjawab, “Aku tidak diperbolehkan untuk menyembelih kepada selain Allah ‘azza wa jalla.”
Maka mereka pun memenggal lehernya, dan karena itulah dia masuk surga.” (Hadits shahih, HR. Ahmad).
Dari dua dasar berupa Al Quran dan As Sunnah itulah, hendaknya seorang muslim tidak lagi menyembelih binatang apapun yang diperuntukkan untuk makhluk-makhluk Allah ta'ala.
Bukan menghakimi tapi sekedar pengingat hati, dan bukan maksud menyalahkan tapi hanya sedikit masukan, semoga tidak ada lagi duka di nusantara, amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar