Sedikit perjalanan menuntut ilmu Muhammad ibn Ismail al Bukhari (256H) pernah dikisahkan oleh Muhammad ibn Abi Hatim al Waraq rahimahullah. Beliau berkata, "Aku mendengar Hasid ibn Ismail dan yang lainnya berkata bahwa dahulu Abu Abdillah al Bukhari dan kami sering pergi ke para syaikh tuk menimba ilmu bersama ke Bashrah dan saat itu dia masih kecil.
Dia (Imam Bukhari) seorang yang tidak pernah menulis, sampai suatu hari kami datang kepadanya dan mempertanyakan keadaannya tersebut, "Sesungguhnya engkau berpergian bersama kami, akan tetapi engkau tidak menulis, lalu apa yang kau lakukan?!"
Setelah berlalu enam hari, beliau (Imam Bukhari) berkata, "Kalian berdua ini telah banyak mengomentari aku dan selalu mendesakku. Coba berikanlah apa yang telah kalian tulis!"
Maka kami pun mengeluarkan apa yang telah kami punya sekitar lebih dari lima belas ribu hadits, tenyata beliau (Imam Bukhari) bacakan kepada kami seluruhnya dari hafalannya sampai kemudian kami jadikan hafalannya tersebut sebagai pengkoreksi apa yang telah kami tulis.
Lalu beliau (Imam Bukhari) berkata kepada kami berdua, "Apakah kalian kira sering perginya aku ini dalam keadaan sia-sia dan percuma?!"
Maka kami pun menyadari bahwa beliau (Imam Bukhari) adalah seorang yang tiada seorang pun bisa menandinginya".
(Kisah ini bisa dilihat pada Siyar Alamun Nubala-Imam Adz Dzahabi 12/408 dan Tarikh Baghdadi 10/333).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar