Abul Hasan, Abdurrahman bin Muhammad bin Yahya bin Yasir di Tamimi ad Dimasyqi atau lebih dikenal dengan Al Jaubari, rahimahullahu.
Imam Adz Dzahabi di dalam siyar a'lamun nubala berkisah tentang beliau, "Dahulu beliau tidak bisa membaca dan tidak pula bisa menulis, tetapi ayah-lah yang mentasmi' beliau dengan sabar sehingga hafalan ini sampai kepada predikat adh dhabth (hafal dengan sempurna) ).
Al Jaubari sangat menguasai matan-matan berbagai disiplin ilmu, bahkan Adz Dzahabi mengakui bahwa beliau telah mendapatkan semua hadits di dalam kitab Shahih Bukhari melalui Al Jaubari dengan cara ditasmi lewat hafalannya, masyaallah luar biasa.
Namun yang menarik lagi adalah ketika Al Jaubari selesai memperdengarkan semua isi hadits Shahih Bukhari kepada Adz Dzahabi. Al Jaubari berkata, "Sesungguhnya ayahku telah mentasmi' diriku dan banyak aku menambahkan apa yang aku tahu, diriku mengetahui mazhabmu terhadap Muawiyyah".
Imam Adz Dzahabi lalu menjawab, "Beliau adalah shahabat rasulullah shalallahu alaihi wassalam", seraya aku bertarahum (mengucapkan rahmat) kepadanya. Lalu Al Jaubari mengeluarkan semua tulisan milik ayahnya yang telah beliau kumpulkan sebelumnya.
Pembaca, itulah Al Jaubari rahimahullahu yang tak bisa membaca dan tak bisa menulis, semua bukan halangan untuk menjadi seorang penghafal! Dengan kesungguhan dan kesabaran insyaallah Anda bisa. Apalagi Anda sekarang yang bisa membaca dan menulis, tentu bisa diharapkan lebih bisa lagi.
Pembaca, dahulu salaf tidaklah memberikan ilmu kepada sembarang orang. Mereka akan memberikannya kepada orang-orang yang telah dikenal selamat manhaj dan akidahnya. Maka, berbahagialah Anda yang sekarang telah mendapat seorang mudarris atau guru yang setiap hari mau memberikan ilmunya kepada Anda. Jangan sia-siakan, karena belum tentu di kemudian hari Anda akan dilapangkan untuk bisa menimba ilmu.
Wallahu alam, semoga bermanfaat.
(Kisah Al Jaubari bisa dilihat pada Siyar A'lamun Nubala karya Imam Adz Dzahabi, juz 17/thabaqat ke 23)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar