Jumat, 22 Oktober 2021

Keutamaan Besar dari Berbicara Lembut dan Memberi Nafkah Orang Tua


Ibu, seorang wanita berhati lembut dan penuh kasih sayang. Sangat layak untuk didahulukan di dalam mendapat bakti kita. Dikisahkan oleh Thaisalah bin Mayyas rahimahullahu,


قَالَ لِي ابْنُ عُمَرَ: أَتَفْرَقُ مِنَ النَّارِ وَتُحِبُّ أَنْ تَدْخُلَ الْجَنَّةَ؟ قُلْتُ: إِي، وَاللهِ! قَال: أَحَيٌّ وَالِدَاكَ؟ قُلْتُ: عِنْدِي أُمِّي. قَالَ: فَوَاللهِ، لَوْ أَلَنْتَ لَهَا الْكَلاَمَ وَأَطْعَمْتَهَا الطَّعَامَ لَتَدْخُلَنَّ الْجَنَّةَ مَا اجْتَنَبْتَ الكَبَائِرَ.


Ibnu ‘Umar radhiallahuanhuma pernah bertanya kepadaku, “Apakah engkau takut masuk neraka dan ingin masuk surga?” “Ya, demi Allah!” jawabku. “Kedua orang tuamu masih hidup?” ia bertanya lagi. “Aku masih punya ibu,” jawabku. “Demi Allah! Sungguh, kalau engkau lemah lembut berbicara dengannya dan selalu memberinya makan, sungguh engkau akan masuk surga selama engkau jauhi dosa besar.” (HR. al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad, hadits dishahihkan oleh Syaikh Al Albani)


Inilab pesan seorang shahabat nabi kepada muridnya, yakni bertutur kata santun dan lirih di hadapan ibu kemudian berkorban tuk menafkahinya. Dua amalan yang sering terlewat karena terhalang tebalnya sifat kasar dan bakhil kita.


Mari kita bersama untuk berusaha belajar melembutkan tutur kata dan belajar menghilangkan hitungan untung rugi harta yang akan kita keluarkan untuk seorang wanita yang telah melahirkan, mengasuh, menjaga dan mendidik kita di atas keikhlasan dan kasih sayang ini. Semoga Allah memberikan kemudahan bagi kita semua tuk birrul walidain, aamiin.


Tidak ada komentar: