Jumat, 22 Oktober 2021

Menyingkirkan Gangguan dari Jalan, amalan kecil namun Bernilai Besar!


Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda,


وَ تُمِيْطُ اْلأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ صَدَقَةٌ


Artinya, "Dan engkau membuang gangguan dari jalan adalah sedekah". (HR. Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Hurairah radhiallahu)


Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda,


 بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي بِطَريْقٍ وَجَدَ غُصْنَ شَوْكٍ عَلَى الطَّرِيْقِ فَأَخَّرَهُ فَشَكَرَ اللهُ لَهُ ، فَغَفَرَ لَهُ 


“Suatu hari seseorang melewati sebuah jalan dan mendapati dahan berduri di jalan tersebut, lalu kemudian ia menyingkirkannya, maka dengan itu Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuninya.” (HR. Bukhari dan Muslim).


Dari shahabat Abu Hurairah radhiaallahu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,


لَقَدْ رَأَيْتُ رَجُلاً يَتَقَلَّبُ فِي الجَنَّةِ فِي شَجَرَةٍ قَطَعَهَا مِنْ ظَهْرِ الطَّرِيْقِ كَانَتْ تُؤْذِي الْمُسْلِمِيْنَ 


"Sungguh, aku melihat seseorang lelaki berbolak-balik di dalam surga dengan sebab sebatang pohon yang ia potong dari tengah jalan yang mengganggu kaum Muslimin. (HR. Muslim)


 وَفِي رِوَايَةٍ : مَرَّ رَجُلٌ بِغُصْنِ شَجَرَةٍ عَلَى ظَهرِ طَرِيْقٍ ، فَقَالَ : وَاللهِ لَأُنَـحِّـيَنَّ هَذَا عَنِ الْمُسْلِمِيْنَ لَا يُؤْذِيْهِمْ ، فَأُدْخِلَ الْـجـَنَّةَ 


Dalam riwayat lain: Ada seorang lelaki melewati sebatang pohon di tengah jalan, lalu ia berkata, ‘Demi Allah! Sungguh saya akan menyingkirkan ini dari muslimin agar tidak mengganggu mereka’. Maka ia dimasukkan ke surga.” (HR. Muslim)



Faidah:

1. Gangguan (اْلأَذَى ) pada hadits yang pertama dijelaskan oleh para ulama mencakup umum, yaitu segala yang menganggu orang yang melintas, bisa berupa:

✓ Berasal dari bawah atau tanah, contohnya: air, batu, pecahan kaca, duri, sampah, kotoran, pohon tumbang yang menghalangi jalan dll

✓ Berasal dari atas, contohnya: dahan yang melintang dari atas pohon, kucuran air dari atas dll


2. Jangan meremahkan amalan yang terkesan remeh. Orang yang menyingkirkan dahan berduri di jalanan saja, ketika diamalkan dengan penuh keikhlasan, maka bisa jadi akan menjadikan sebab ia diampuni oleh Allah dan masuk ke dalam surga.


3. Jika menyingkirkan gangguan fisik di tengah jalan saja berganjar besar, maka bagamana lagi dengan orang yang menyingkirkan gangguan hati di tengah jalan menuju keistiqamahan? Tentu lebih besar ganjarannya.

Wallahu alam.

(Faidah sedikit disadur dari kumpulan penjelasan para ulama ahlussunnah wal jamaah).


Tidak ada komentar: