Imam Ibnu Bathal rahimahullahu berkata,
مِنْ أَخْلَاقِ الْأَنْبِيَاءِ: التَّوَاضُعِ، وَالْبُعْدِ عَنِ التَّنَعُّمِ، وَامْتِهَانِ النَّفْسِ لِيُسْتَنَّ بِهِمْ، وَلِئَلَّا يُخْلِدُوا إِلَى الرَّفَاهِيَةِ الْمَذْمُومَةِ.
Di antara akhlak mulia para nabi adalah bersifat tawadhu dan jauh dari sifat bersenang-senang (bermewah-mewah) dan (hendaknya kita) melatih diri untuk mengikuti mereka, agar tidak terus-menerus berada pada kemewahan yang tercela.”
(Fathul Bari [Kitabul Adab], Ibnu Hajar al Atsqalani, jil. 10, hal. 475).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar