Rabu, 11 Desember 2019

Kitab Itu Seperti Teman Dudukmu


Asy Syaikh Rabi ibn Hadi al Madkhali hafizhahullah berkata, "Kitab itu seperti teman duduk bermajelis,

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ،
وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة

Artinya:
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk seperti seorang penjual misik (minyak wangi) dan seorang pandai besi. Penjual misik (minyak wangi) bisa jadi akan memberimu (minyak wangi), atau engkau bisa membeli darinya, atau engkau bisa mendapatkan wangi yang harum darinya.
Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sudah menjadi kemestian bahwa termasuk bahaya adalah seorang yang membaca kitab-kitabnya ahlul bidah dan duduk-duduk bermajelis dengan mereka."

(Al Muntaqa min Fatawa Asy Syaikh Al Allamah Rabi ibn Hadi al Madkhali, juz 2, hal. 17-18, cet. Dar Al Imam Ahmad 2014).

Tidak ada komentar: