Kamis, 12 Desember 2019

Jangan Remehkan Perkara Shalat


Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullahu berkata, "Wahai kaum muslimin, sesungguhnya perbedaan antara seorang muslim dan kafir adalah menegakkan shalat, dan barang siapa yang meninggalkan shalat, maka dia telah kufur.

Barang siapa yang malas dalam menegakkan shalat dan mengakhirkan waktunya di dalam melaksanakannya, maka dia telah terancam dengan ancaman Allah yang keras, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ
الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ

Artinya,
"Celakalah bagi orang-orang yang shalat, yaitu mereka yang lalai dalam shalatnya" (QS. Al Maun: 4-5).

Barang siapa yang mengakhirkan shalat (tidak) bersama jamaah tanpa adanya udzur syar'i, maka dia berperangai seperti sifatnya orang-orang munafik, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, 

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا

Artinya, "Sesungguhnya orang-orang munafik itu ingin menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka, dan jika mereka berdiri untuk shalat mereka akan berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali". (QS. An Nisaa: 142)

Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, 

أثقل الصلاة على المنافقين صلاة العشاء وصلاة الفجر ولو يعلمون ما فيهما لأتوهما ولو حبوا
Artinya,
"Shalat yang paling berat bagi kaum munafik adalah shalat isya dan shalat subuh, kalau seandainya mereka mengetahui apa yang terdapat pada kedua shalat tersebut, niscaya mereka akan mendatanginya walaupun harus merangkak". (HR. Bukhari).

Abdullah ibn Mas'ud radhiallahu anhu berkata, "Sungguh, kami telah melihat, dan siapa yang berbuat hal ini, melainkan adalah orang-orang munafik yang telah maklum kenifakannya".

(Al Khuthabul Minbariyyah, 2/338, cet. Maktabah Taubatul Islamiyyah 2014)

Tidak ada komentar: